close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Friday 26 May 2017

Seorang Tukang Sapu Yang Sukses








Ada seorang pengusaha sukses yang dulunya adalah seorang tukang sapu. Dia pergi ke Ibu Kota untuk mencari pekerjaan tanpa memilih-milih pekerjaan. Hal ini ia lakukan untuk bertahan hidup. Pekerjaan pertama yang ia dapat adalah menjadi buruh bangunan. Selang beberapa bulan ia akhirnya dapat tawaran untuk jadi tukang sapu di sebuah kantor.

Tawaran untuk jadi tukang sapu langsung diambilnya tanpa pikir panjang. Dengan anggapan bahwa menjadi tukang sapu akan lebih mudah dibanding jadi kuli bangunan. Dari tukang sapu kemudian diangkat menjadi office boy. Hal ini ia dapat lantaran kinerjanya yang sangat baik.

Dari office boy, ia kembali mendapat tawaran menjadi tenaga pemasar hingga karirnya menajak sampai menjadi penanggung jawab gudang. Selama bekerja di kantor, ia juga coba-coba mencari penghasilan tambahan. Pada saat libur kantor atau setiap hari Sabtu dan minggu ia berjualan pernak pernik aksesori seperti jepit rambut, kalung dan lain-lain di Stadion Gelora Bung Karno. Usahanya ini ia lakoni selama 4 tahun dengan modal 100 ribu rupiah.

Dari pengalaman jualan ini kemudian ia berpikir, bahwa usaha sendiri ternyata lebih menjanjikan daripada jadi karyawan dengan gaji pas-pasan. Lalu ia nekad mundur dari pekerjaan kantor dan menekuni jualan aksesorinya hingga memiliki kios.

Dua tahun kemudian ia membelu rumah di salah satu perumahan di Jakarta, hasil dari penjualan kios karena di tawar orang dengan harga mahal. Di tempat baru inilah perjalanan bisnis dimulai.

Saat itu, ia langsung membuka toko sembako. Menurutnya bisnis ini lumayan menjanjikan karena ke depan, Perumahan tempatnya bermukim itu bakal berkembang dan menjadi ramai. Demi meramaikan kawasan tempatnya tinggal, ia kemudian membangun sebanyak 10 rumah kontrakan yang di pasarkan dengan harga miring. Rumah kontrakan ini kebanyakan disewa oleh pedagang keliling, seperti penjual bakso,dan gorengan.

Seiring waktu berjalan, naluri usahanya semakin menjadi. Ia mulai tertarik dengan bisnis pembuatan sari kelapa. Dia tak pernah patah semangat, ia terus belajar untuk mengembangkan bisnisnya.

Dari sinilah dia mempunyai usaha yang sukses, karena tidak pernah putus asa serta selalu berusaha untuk memperbaiki kehidupannya. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin selagi kita masih berusaha dan berdoa meminta kepada Allah SWT. Tukang sapu saja bisa menjadi sukses, kita juga pasti bisa....