Senam Pagi
Sahabat, inilah kegiatan santri yang sedang melakukan senam pagi, sebelum memulai aktivitas belajar.
Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556
Sahabat, inilah kegiatan santri yang sedang melakukan senam pagi, sebelum memulai aktivitas belajar.
Sahabat, Kebersihan dalam Islam menjadi salah satu ajaran yang memiliki konsekuensi dari keimanan kepada Allah SWT. Kebersihan juga merupakan salah satu hal yang disukai Allah, hal ini berdasarkan hadits:
"Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR Tirmidzi).
Pada hari jumat ini, para santri Rumah Yatim Indonesia melakukan kegiatan jumat bersih di lingkungan Pesantren. Dengan mencabuti rumput-rumput liar yang sudah tumbuh tinggi, memberihkan sampah-sampah, serta membersihkan saluran air. Agar lingkungan Rumah Yatim Indonesia terlihat bersih dan asri.
Sahabat, inilah salah satu kegiatan kajian Akhlaq yang diselenggarakan di Rumah Yatim Indonesia, guna untuk memberikan ilmu agama serta hal-hal yang bermanfaat untuk anak-anak santri. Yang insyaallah akan menjadi bekal untuk anak-anak dalam menjalani hidup dan untuk akhirat kelak.
Pasalnya memberikan ilmu agama terhadap anak sejak dini itu sangatlah penting sekali. Pendidikan islami harus ditanamkan dari usia dini karena apabila dari usia dini seorang anak sudah mengenal agamanya dan sudah mulai beribadah kepada Allah maka insya Allah sampai ia dewasa nanti ia akan terbiasa melakukan ibadah nya dalam kehidupan sehari-hari.
Assalamu'alaikum wr wb,
Sahabat, berikut ini adalah kegiatan ASIH, yaitu Ahad Bersih yang rutin dilaksanakan di Rumah Yatim Indonesia pada hari Ahad / Minggu pagi.
Kegiatan Asih ini dilakukan di sekitar lingkungan Pesantren, agar lingkungan Pesantren menjadi bersih dan asri. Sehingga seluruh santri bisa melakukan kegiatan belajar, mengaji dan lainnya dengan nyaman.
Kegiatan bersih-bersih harus diterapkan di lingkukan sekolah / Pesantren. Mendidik serta mengajarkan santri untuk menjaga kebersihan sejak dini adalah awal untuk mengutamakan kesehatan .
Pernahkah kita berpikir dan merenung, bagaimana hewan yang berhabitat di alam bebas bisa bertahan hidup? Atau mungkin, bagaimana cara orang gila yang hidup bebas di luar dapat bertahan tanpa adanya tempat tinggal?
Tak perlu pusing mencari jawabannya. Jelas bahwa Allah adalah zat Yang Maha Pemberi Rezeki. Semua makhluk di alam raya ini Allah tanggung rezekinya tanpa memandang keimanan maupun kekafirannya, bahkan tidak peduli apakah dia manusia, jin, hewan, maupun tumbuhan.
Rasulullah saw. mendorong kita dalam sabdanya untuk mencintai Allah karena Dia yang telah menganugerahi makanan dan minuman. “Cintailah Allah karena Dia telah memberi makan kalian dari nikmat-nikmat-Nya! Cintailah aku karena kecintaan (kalian) kepada Allah! Dan, cintailah Ahli Baitku karena kecintaan (kalian) kepadaku!” (HR.At-Tirmidzi)
Jika membahas soal rezeki Allah, cakupannya sangat luas. Karena tidak ada satu pun di dunia ini yang bukan pemberian-Nya.
Dalam keadaan hidup dan mati, semuanya berjalan atas kehendak-Nya. Tidak ada satu pun di dunia ini yang terlepas dari pengaturan-Nya. Andai seseorang berdoa dengan kekhusyukan untuk meminta agar Allah tidak memberinya rezeki, Allah akan tetap memberikannya.
Jangan khawatir ketika kita belum bisa meraih apa yang kita inginkan. Apa yang sudah Allah takdirkan untuk kita, maka akan datang dan kembali kepada kita. Namun, jika Allah tidak memberi kita takdir itu, maka tidak akan pernah kita mendapatkannya. Jangan pula kita berlarut-larut dalam kesedihan atas duka yang menimpa kita, karena sesungguhnya Allah telah menyiapkan rencana besar untuk kita.
Maka, apa pun yang terjadi pada kita saat ini, sudah tercatat di lauhulmahfuz jauh hari sebelum kita lahir ke dunia, termasuk rezeki kita. Jika ada orang resah akan rezeki dan tidak memiliki rasa syukur dalam hidupnya, maka ketahuilah, ialah orang yang jauh dari Sang Pemberi Rezeki.
Rezeki yang dimiliki setiap orang berbeda-beda. Bisa jadi kita sedang susah dalam hal ekonomi, tapi kita sukses dalam hal kesehatan. Bisa jadi kita kurang beruntung dalam pekerjaan, tapi kita sukses dalam hal keharmonisan keluarga. Cara pandang semacam itu penting untuk menyadarkan rasa syukur kita kepada Allah, Sang Pemberi Rezeki.
Orang yang tidak meminta rezeki saja, Allah tetap memberikan rezeki kepadanya. Apalagi terhadap orang-orang yang selalu bersimpuh memohon rezeki kepada-Nya. Janganlah khawatirkan rezekimu, karena Allah sudah menjaminnya untuk semua yang hidup. Tapi khawatirkan amalanmu, karena Allah tidak menjaminmu masuk surga. Iringi doamu dengan usaha. Celakalah manusia yang meminta kepada Tuhan selain Allah, sebab permohonan mereka pasti sia-sia belaka.
Abdulah bin Muhammad ia mengatakan, "Suatu hari, aku pernah berada di daerah perbatasan, wilayah Arish di negeri Mesir. Aku melihat sebuah kemah kecil, yang dari kemahnya menunjukkan bahwa pemiliknya adalah orang yang sangat miskin.
Waktu terus berjalan tanpa berhenti sejenak pun. Hari demi hari akan terus berlalu. Dan kematian akan selalu setia menunggu kita. Kematian tidak mengenal tempat, ia hanya mengenal waktu untuk sampai kepada kita, tanpa memedulikan dimana dan sedang apa kita.
Tidak ada alat atau ilmu pengetahuan yang bisa mengubah semua itu. Pertanyaannya bukan kapan dan dimana kematian itu akan datang, tetapi kita siap atau tidak dengan kedatangannya?
Amal adalah satu-satunya bekal yang bisa kita bawa ke dalam akhirat. Tidak ada bekal lain yang bisa kita bawa ke dalamnya. Amal bagaikan sahabat yang selalu menemani kita dalam sana. Ia juga sekaligus akan menolong kita. Tetapi, apakah amal kita sudah cukup untuk menemani kita di akhirat?
Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika anak Adam telah meninggal, maka amalnya akan terputus kecuali tiga perkara, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang selalu mendoakan orangtuanya.” (HR.Muslim)
Amal tanpa titik akhir yang pertama adalah sedekah jariah.
Ia adalah harta benda yang selalu digunakan oleh orang lain dari kita. Ketika kita memberikan suatu barang kepada orang lain, dan orang tersebut menggunakan ataupun memanfaatkan benda pemberian kita, maka kita akan mendapatkan pahala yang terus mengalir selama orang tersebut memanfaatkannya.
Amal tanpa titik akhir yang kedua adalah ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan orang lain dari ilmu yang kita sampaikan.
Ketika kita memberikan ilmu yang baik kepada orang lain, lalu orang tersebut mengamalkannya, maka kita akan mendapatkan pahala seperti pahala orang tersebut, tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.
Yang Ketiga anak saleh yang selalu mendoakan orangtuanya.
Kita sebagai anak yang saleh harus selalu mendoakan orang tua kita. Mau mereka masih hidup ataupun sudah meninggal. Kita harus tetap mendoakan mereka. Karena, doa anak yang saleh akan menjadi amal yang besar untuk orang tua kita. Amal yang akan menolong mereka kelak di akhirat nanti.
Dan marilah kita tingkatkan amalan-amalan kita, khususnya tiga amalan tadi, agar kita mendapatkan pahala yang akan menjadi bekal di akhirat nanti. Semoga kita termasuk umat Rasulullah yang akan masuk surga bersamanya