Dr. Mustafa Dib al-Bugha berkata, “Tanda dosa itu ada dua; tanda yang bersifat batin dan tanda bersifat lahir.
Tanda bersifat batin yaitu sesuatu yang ditolak oleh jiwa berupa rasa kegoncangan, khawatir, tidak betah dan benci karena ia tidak merasa nyaman dengannya. Nabi ﷺ bersabda, “Dosa adalah sesuatu yang membuat hatimu risau.”
Benarlah apa yang dikatakan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwannya ia berkata, “Dosa itu menyusahkan hati.”
Dan tanda yang bersifat lahir adalah dia tidak suka apabila berbuatan itu sampai diketahui oleh manusia. Yaitu perbuatan-perbuatan yang ia merasa malu terhadap mereka, dengan syarat jika ketidaksukaan ini berasal dari agama, bukan ketidaksukaan yang bersifat biasa.
Jika kedua tanda tersebut ada, maka dosa itu menjadi sesuatu yang diingkari oleh pelakunya dan orang lain, jika mengetahinya. Inilah tingkat tertinggi dalam mengetahui dosa ketika ia tersamar.