Sahabat, Abu Thalhah adalah sahabat Nabi yang rajin berpuasa dan selalu berjihad. Beliau wafat saat menjalani ibadah puasa dan dalam keadaan berjihad di Jalan Allah.
Diriwayatkan dalam sebuah atsar, bahwa Abu Thalhah masih masih hidup kurang lebih 30 tahun selepas Rasulullah meninggal dunia. Ia terus berpuasa kecuali pada hari-hari besar yang mana puasa diharamkan. Abu Thalhah terus hidup sehingga menjadi lelaki uzur. Namun ketuaannya tidak menjadikan lalai untuk berjihad di jalan Allah. Dan mengarungi bumi untuk menegakkan kalimat Allah dan memuliakan agamaNya.
Salah satunya ialah ketika pasukan muslimin berniat untuk berperang di lautan pada masa Khalifah Usman bin Affan. Abu Thalhah bersiap-siap untuk berangkat bersama pasukan muslim. Namun anak-anaknya berkata, "Semoga Allah merahmatimu wahai ayah kami. Kau sekarang sudah tua sekali. Kau sudah berjuang bersama Rasulullah, Abu Bakar, Umar, kenapa kau sekarang tidak istirahat saja dan biarkan kami yang berjihad."
Abu Thalhah pun menjawab, "Allah SWT berfirman berangkatlah dalam keadaan ringan maupun berat (QS: At-taubah 41). Allah sudah menyuruh kita semua untuk berangkat baik tua ataupun muda dan dia tidak pernah memberikan batasan umur.
Dan Abu thalhah pun keluar untuk berangkat berjihad.
Tatkala Abu Thalhah yang tua renta itu berada di atas kapal di tengah lautan bersama pasukan muslimin, dia lalu jatuh sakit hingga wafat. Maka pasukan muslim mencoba mencari sebuah pulau untuk menguburkan jasadnya. Akan tetapi mereka tidak menemukan satu pulau pun kecuali setelah 7 hari.
Abu Thalhah selama masa itu ditutupi jasadnya oleh mereka namun jenazahnya tidak berubah sedikit pun, seakan-akan dia hanya tertidur saja.
Di tengah lautan jauh dari keluarga dan rumah Abu Thalhah dimakamkan di tempat yang jauh dari manusia, dan tidak akan menimbulkan kemudharatan bagi dirinya selagi dia selalu dekat kepada Allah.