close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Wednesday 30 December 2020

Cara Mengatasi Marah Kepada Anak

 

Menghadapi anak yang bertumbuh semakin besar, tentu makin ada-ada saja  perilakunya. Sebagian dari perubahan perilaku ini seringkali juga membuat Kita emosi.

Terlebih jika kata-kata rasanya sudah tidak mempan dan kesalahan yang sama terus dilakukan oleh anak. Saat Kita juga sedang lelah, emosi pun seperti tak bisa lagi ditahan.

Akibatnya, Kita jadi hilang kendali dan marah besar. Namun sesudahnya, tersirat rasa menyesal dan hubungan dengan anak kadang-kadang juga ikut terpengaruh.

 Berikut ini cara-cara mengendalikan marah terhadap anak :

1. Perhatikan nada bicara dan pemilihan kata

Penelitian menunjukkan bahwa semakin tenang Kita berbicara, maka semakin tenang juga perasaan Kita. Selain itu, semakin tenang juga orang yang Kita ajak bicara untuk menanggapinya.

Begitu juga sebaliknya, apabila Kita meninggikan nada bicara dan mengeluarkan kata-kata kasar, situasi pun akan menjadi lebih tegang.

Hal ini berlaku pula saat Kita bicara dengan anak. Apabila Kita tetap tenang dan mampu mengendalikan marah, anak pun akan bisa lebih tenang dan terkendali, dibandingkan jika Kita berteriak-teriak.

2. Tarik napas dalam

Cara ampuh lainnya untuk mengendalikan amarah adalah dengan menarik napas dalam, terutama saat emosi Kita sudah mulai semakin tinggi. Luangkan waktu sejenak untuk memikirkan semuanya.

Di momen ini, Kita juga memanfaatkan waktu untuk memikirkan secara detail apa yang ingin dikatakan atau dilakukan.

Tarik napas dalam, kemudian tahan selama 5 detik baru kemudian hembuskan. Lakukan sampai Kita benar-benar merasa tenang dan tak lagi diselimuti emosi.

3. Buat slogan antimarah di pikiran Kita

Apa kalimat yang paling bisa mengetuk hati Kita agar tak meluapkan emosi secara menggebu-gebu? Simpan slogan tersebut dalam pikiran Kita dan ingatlah saat rasa marah mulai datang.

Misalnya ‘marah tak membuat anak menjadi mengerti’ atau ‘tetap tenang dan kendalikan situasi. Apapun kata-kata apa yang Kita pahami, simpan selalu menjadi prioritas Kita.

4. Pikirkan tentang efek marah pada anak

Marah dan berteriak sesaat sampai si Kecil terdiam mungkin rasanya melegakan ya? Tapi ingat, ini hanya berefek sesaat. Bisa jadi ada rasa sedih atau kecewa yang tersimpan dalam diri anak, lho.

Apabila anak terus mengingatnya, bukan tidak mungkin ini menjadi trauma dan mengubah hubungan Kita dengannya di kemudian hari.

5. Menjauh sesaat

Saat amarah benar-benar sulit dikendalikan sementara anak terus melawan, cobalah untuk menjauh sesaat,kemudian menghadapi anak lagi.

Ini adalah cara yang bisa Kita lakukan untuk tetap mengendalikan amarah dan tetap tenang. Ya, menenangkan diri sejenak penting dilakukan supaya emosi Kita tidak semakin meluap-luap menghadapi anak.

6. Hindari hukuman fisik

Apapun kesalahan yang dilakukan anak dan seberapa besar pun rasa marah Kita, hindari melakukan hukuman fisik pada anak. Termasuk di antaranya memukul, mencubit atau bahkan melempar benda.