close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Thursday, 14 February 2019

Kasih Sayang Ayah Kepada Anak Gadisnya


Sayangnya ayah pada putrinya itu sepenuh jiwa tak mampu dilukis atau diwakilkan kata-kata. bagi ayah, senyum putrinya itu penghapus murka dan letih lelah,airmata putrinya jadi siksa baginya dan sedih putrinya jadi musibah.

Seorang ayah punya sejuta impian untuk putrinya walau harus mengorbankan dirinya dia selalu rela. Bagi ayah pelukan ikhlas putrinya menyambutnya bisa jadi lebih berarti dan lebih indah dari bahagia
Tidakkah engkau lihat ayah saat menikahkan putrinya di hadapan ramai bahkan ia tak dapat tahankan airmata. dipandanginya putrinya dalam-dalam dengan tatapan mengharu biru terbayang jelas semua kenangan mulai putrinya lahir hingga saat itu.

Segala bentak dan tawa, segala bahagia dan kecewa, semuanya mendadak terpampang jelas, melekat tak mau lepas, semuanya. bertahun-tahun ingatan itu menjadi satu, mendadak ayah sesalkan tentang apa yang tak sempat ia lakukan, tentang apa yang ia lewatkan.

Dan saat itu dia menyadari dalam hidupnya sampai masa ini tak ada pelepasan yang lebih berat melebihi hari ini. mungkin seorang ayah takkan pernah siap untuk menikahkan anaknya takkan pernah siap untuk melepaskan bagian dari darah juga jiwanya.

Bila bukan karena perintah Allah dan sunnah Rasulullah tentu selama-lamanya ia ingin bersama putrinya. tapi putrinya juga harus bercerita, harus berkeluarga dan melaksanakan ajaran ayahnya dalam realita nyata.

Kini tangan lelaki lain yang diridhai putrinya sedang ia genggam dan hati sang ayah masih gundah, matanya terpejam. yang ayahnya pikirkan  “akankah lelaki ini tepat bagi putriku? akankah ia bisa menjaga putriku sebagaimana aku?”

Yang ayahnya pikirkan “akankah lelaki ini memperlakukan putriku seperti aku? menyayanginya tanpa syarat, mengajarinya tanpa penat?”. yang ayahnya pikirkan  “akankah lelaki ini menyayangi putriku seperti aku? rela berkorban seperti aku pada putriku?”

Yang ayahnya pikirkan “adakah lelaki ini mencintai Allah diatas segala-galanya? adakah dia mampu mengawal putriku menuju surga Allah?”. seribu tanya berlanjut, dan mungkin tiada jawaban. Sebagaimana kasih seorang ayah pada putrinya, yang mungkin takkan pernah terjelaskan.