Terkadang kita sudah berusaha semaksimal mungkin ketika kita ingin mengajak teman, saudara, kerabat yang kita cintai untuk ikut bersama-sama menempuh jalan-Nya, untuk melakukan ketaatan, meninggalkan kemaksiatan.
Kita terus berdoa kepada Allah, namun dia yang kita cintai itu masih saja tak berubah. Bukannya membaik, malah terkadang ia semakin jauh berpaling dan tenggelam dalam kemaksiatan.
Kita pun sedih, sangat sedih. Bahkan mungkin sempat terlintas dalam hati perkataan yang seakan memprotes hal ini.
Tidak, sekali-kali janganlah kita berpikir demikian, ketahuilah meskipun kita sangat berharap dan menginginkannya, hidayah adalah hak Allah semata, bukan kita yang menentukan seseorang untuk mendapatkan hidayah.
Allah berfirman,
إِنْ تَحْرِصْ عَلَىٰ هُدَاهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ يُضِلُّ ۖ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ
Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong. (An-Nahl : 37)
Teruslah mengajaknya, mendoakannya, bersedih wajar, namun janganlah terlalu bersedih dan berkecil hati jika hasilnya tidak sesuai harapan, serahkan semuanya kepada Allah, yang terpenting adalah kita sudah berusaha sebaik mungkin dengan ikhlas.
Allah yang lebih tahu mengenai hamba-hamba-Nya, siapa saja yang Ia kehendaki untuk mendapat hidayahNya dan siapa saja yang tidak.
Sesungguhnya Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana...