close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Friday 10 June 2016

Rendah Hati Adalah Kemuliaan


Ibnu Atha’ rahimahullah berkata, “Tawadhu’ artinya mau menerima kebenaran dari siapa pun. Kemuliaan ada dalam tawadhu’. Maka siapa yang mencarinya dalam kesombongan, berarti seperti mencari air dalam kobaran api.”

Urwah ibn Zubair radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku pernah melihat Umar ibn al-Khathab memanggul segeriba air. Maka kukatakan kepadanya, ‘Wahai amirul mukminin, tidak sepantasnya engkau melakukan hal ini’.”

Umat menyahut, “Ketika ada beberapa orang utusan yang datang kepadaku dalam keadaan tunduk dan patuh, maka ada sedikit kesombongan yang merasuk ke dalam diriku. Namun dengan ini aku dapat mengenyahkannya.”

Umar ibn Abdul Aziz mendengar kabar bahwa seorang anaknya membeli sebuah cincin seharga seribu dinar. Maka Umar menulis surat kepadanya, “Aku telah mendengar engkau telah membeli cincin seharga seribu dinar. Jika surat ini sudah engkau baca, maka juallah cincin itu dan belilah makanan dan berikan kepada seribu orang. Lalu belilah cincin lain dari besi seharga dua dirham. Tuliskan di cincin itu kalimat ini: Allah merahmati orang yang tahu nilai dirinya.”