Bila Allah Rasul Jihad di puncak ketaatan,maka berbakti kepada kedua orang tua adalah ekspresi cinta itu sendiri.Cinta kepada Allah memberikan inspirasi untuk menaati segala yang diperintahkan-Nya termasuk berbakti kepada kedua orang tua.Seorang mukmin sempurna imannya dengan membaktikan diri kepada kedua orang tua.
Allah SWT Berfirman:"Dan Tuhan-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada Ibu-Bapakmu dengan sebaik-baiknya."(QS.Al-Isra:23)
Ketika prioritas ini dilandasi mahabbatullah,ikhlas meraih ridha-Nya,Allah tidak akan menyia-nyiakan amalannya,dikabulkan do'anya dan dimudahkan urusannya.Seperti pemuda yang amat berbakti kepada kedua orang tuanya.Ia terperangkap di dalam gua bersama dua orang sahabatnya.Ia berdo'a kepada Allah
."Ya Allah saya mempunyai Ayah dan Ibu dan saya tidak meminum susu pada seorang pun sebelum keduanya baik pada keluarga atau hamba sahaya.
Pada suatu hari agak kejauhan bagiku dalam menggembala ternak hingga tidak kembali kepada keduanya kecuali sesudah malam dan Ayah Bundaku telah tidur.Maka saya langsung memerah susu untuk keduanya dan saya pun tidak akan memberi minuman itu kepada siapa pun sebelum Ayah Bundaku.
Saya tungggu keduanya hingga terbit fajar bangunlah keduanyadan minum dari susu yang saya perah.Padahal semalam itu juga anak-anakku sedang menangis minta susu itu di dekat kakiku.
"Ya Allah jika saya melakukan semua ini benar benar karena mengharapkan Ridha-Mu,maka lapangkanlah keadaan kami ini."Maka menyisihlah sedikit batu penutup gua itu."(HR.Bukhari Muslim)
Itulah bukti bakti pemuda kepada Ayah Bundanya.Ia memprioritaskannya di atas selain mereka demi mengharap keridhaan Allah.
