close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Thursday 24 June 2021

Perjalanan Paling Jauh

 

Ada yang bilang, kalau perjalanan yang paling jauh itu bukanlah ke Mesir, Eropa, Amerika atau pun ke luar angkasa sana. Melainkan ke Masjid. Coba tengok diri kita sendiri, bagaimana beratnya kaki melangkah ketika setan berbisik, “Nanggung nih sedikit lagi kelar” atau dengan alibi lain, “Entar-entaran aja ah, masih lama ini.”

Berbagai macam spekulasi, alasan, pembiaran, setan lakukan agar kita malas beribadah ke rumah-Nya. Padahal Alloh sangat kagum, takjub dengan seorang hamba yang menyegerakan sholatnya.

Sebagaimana dikutip dari hadits qudsi, yang diriwayatkan oleh Nasa’I. Rasulullah SAW Bersabda, “ Tuhanmu kagum kepada seorang pengembala kambing di ujung bukit, ketika dikumandangkan adzan, ia segera sholat. Kemudian Alloh yang Maha Mulia dan Maha Besar Berfirman: ’ Lihatlah hambaku ini, ketika terdengar adzan, ia segera sholat karena takut kepadaku. Aku telah mengampuni hambaku dan memasukkannya ke surga.’

Betapa luar biasanya reward yang Alloh berikan untuk hamba-Nya. Tidak tanggung-tanggung. Bukan lagi uang, berlian, emas, permata ataupun dunia dan seisinya, melainkan Surga dan pengampunan-Nya. Spesial Dia berikan untuk hamba-Nya yang taat, takut dan tidak ingkar kepada-Nya.

Di mana kaki yang ia punya, ia jadikan alat untuk berlari dan menemui-Nya penuh cinta di dalam Masjid. Lalu, ia bermunajat, bercerita, berkeluh kesah serta meminta apa yang tidak kuasa ia lakukan. Bukankah sejatinya itu yang harus kita lakukan sebagai seorang ‘hamba’? Dari Abdullah bin Mas’ud radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Aku pernah bertanya 

Seperti yang diungkapkan Anas bin Malik, yang terekam dalam jejak langkah Tirmidzi pada periwayatannya. Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang shalat karena Allah selama 40 hari secara berjama’ah dengan mendapatkan Takbir pertama (takbiratul ihramnya imam), maka ditulis untuknya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat kemunafikan.” (HR.Tirmidzi)

Mungkin inilah yang membuat setan bersikeras untuk membuat kita lalai kepada-Nya. Banyak reward, hadiah dan nilai menguntungkan yang tidak dapat dicapai oleh setan itu sendiri. Sehingga ia berusaha, terus-menerus, bahkan sampai hari yang ditentukan tiba, menarik ulur cucu Adam agar membelot kepada Tuhan dan menjadi pengikutnya di neraka. Naudzubillah.

Mumpung kita masih diberi nikmat sehat. Yuk sama-sama kita belajar memenuhi panggilan-Nya secepat mungkin, memakmurkan rumah-Nya, serta menjadi hamba yang pantas dihadapan-Nya. Tentu kalau tekad kamu sudah bulat, langkahmu sudah menjadi langkah-Nya, maka Iblis sekalipun tidak akan bisa menjauhkan perjalananmu ke rumah-Nya.Bismillah!