close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Tuesday 29 June 2021

Kisah Doa Yang Dikabulkan



Kisah ini sebagaimana yang terdapat dalam kitab ‘Uyun al-Hikayat min Qashash ash-Shalihin wa Nawadir az-Zahidin karya Ibnu al-Jauzi, bahwa dia mendengar Dahtsam, salah seorang ahli ibadah, bercerita, “Saya tidak datang menemui Khalifah Abdul Aziz pada waktu seperti biasanya, karena kondisi saya sedang susah, sehingga saya terlambat datang.

Apa yang telah membuatmu terlambat, dan baru datang sekarang?” Tanya Abdul Aziz kepada Dahtsam.

Tidak ada apaapa.” Jawab Dahtsam dengan singkat, tapi terlihat ia memendam sesuatu.

Mendengar jawaban singkat tersebut, Abdul Aziz kembali bertanya, “Benarkah tidak ada apaapa, dan semuanya baikbaik saja?

Karena kembali ditanya, Dahtsam sang ahli ibadah pun menjawab, “Saya disibukkan urusan keluarga. Tadi, saya sibuk mencari sesuatu untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Mendengar jawaban Dahtsam tersebut, Abdul Aziz kembali berkata, “Lantas apakah engkau sudah mendapatkannya?” Dahtsam hanya terdiam.

Abdul Aziz sepertinya mengerti sang ahli ibadah ini sedang terhimpit kesulitan. Mereka berdua kemudian saling bergantian memanjatkan doa. Abdul Aziz memanjatkan doa dan Dahtsam mengamininya. Kemudian, gantian Dahtsam berdoa dan Abdul Aziz yang mengamini. Mereka berdua pada akhirnya saling berdoa dan saling mengaminkan satu sama lainnya.

Sejenak setelah saling mendoakan, mereka berdua bangkit untuk berdiri. Tiba-tiba saja, kepingan-kepingan dinar dan dirham entah dari mana berjatuhan dari langit, jatuh di pangkuan mereka bedua. Doa mereka berdua mustajab dan terkabul seketika.

Melihat kejadian tersebut Abdul Aziz pun berkata, “Ambillah wahai Dahtsam.” Dan setelah berkata seperti itu, Abdul Aziz pergi tanpa menoleh sama sekali kepada Dahstam.

Dahtsam pun memunguti kepingan-kepingan uang tersebut. Dan setelah dikumpulkan semuanya, jumlahnya ternyata banyak, sampai seratus dirham.

Setelah kejadian tersebut, Dahtsam bertemu dengan Muhammad bin Abdil Aziz dan ia ditanyai, “Lantas, apa yang engkau lakukan dengan uang itu?

Saya pergunakan uang itu untuk memenuhi kebutuhan makan keluargaku selama satu minggu, supaya saya tidak disibukkan memikirkan masalah dunia dari beribadah, bersyukur, dan mengabdi kepada Allah Swt. Kemudian, saya infaqkan uang itu di jalan Allah.” Jawab Dahtsam.

Mendengar jawaban Dahtsam, Muhammad bin Abdul Aziz berkata, “Demi Allah, sungguh memang layak jika orang-orang seperti itu diberi rezeki tanpa hitungan, dari jalan yang tidak terduga.