close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Wednesday 14 April 2021

Musuh Terbesar Itu Hawa Nafsu

Suatu ketika Umar bin Khattab memasuki rumah Rasulullah SAW. Dia melihat bekas-bekas lekukan di pipi Rasul disebabkan beliau berbaring di atas jerami. Dan dia melihat ruangan di rumah Rasulullah yang kosong dari perabotan. Sontak meneteslah air matanya melihat pemandangan yang menggugah perasaan, dimana seorang Rasul, seorang penguasa di seluruh Jazirah Arabia, memberikan contoh bagaimana seharusnya hidup yang baik.

Sekarang bagaimana dengan realita kehidupan umat manusia. Ternyata kenikmatan dan kesenangan hidup telah banyak memperbudak seabagian dari pemimpin, pejabat, penegak hokum, pengusaha, maupun masyarakat. Mereka tidak puas dengan harta kekayaan yang mereka miliki, sehingga banyakyang mengejarnya dengan cara-cara yang tidak halal. Untuk menutupi aibnya dan supaya lepas dari jeratan hukum mereka banyak melibatkan (berkolusi) dengan pejabat dan penegak hukum, sehingga tidak heran banyak kasus korupsi yang bebas dari jeratan hukum atau dipeti-eskan. Ini berarti mereka telah mengikuti hawa nafsunya untuk kepuasan dan kesenangan hidupnya. Mereka ini sebenarnya termasuk orang-orang yang menuhankan hawa nafsunya

Allah SWT Berfirman:“ Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya…” (Q.S. Al Jaatsiyah (45) : 23).

Setan adalah iblis dengan peran dan fungsi baru sebagai penggoda manusia di bumu, setelah dia berhasil merayu Adam dan Hawa memakan buah terlarang, sehingga dikeluarkan dari surge. Setan, musuh yang terkutuk ini sangat pandai membisikkan berbagai kenikmatan dan kesenangan dunia. Akibatnya banyak di antara kita terjerumus, bukan nafsu setan yang kita taklukan, tapi justru kita yang ditundukkan olehnya.

Jika nafsu kita lawan maka dia tidak akan berkutik, sebaliknya bila nafsu ini diikuti, ia akan menyeret manusia untuk menuhankannya.

Rasulullah SAW Bersabda:“ Sesungguhnya setan itu bercokol di hati anak Adam. Apabila ia berdzikir, setan itu mundur mnjauh, bila ia lengah setan berbisi. “ (HR. Bukhari melalui Ibnu Abbas).

Semoga kita mampu mengendalikan musuh besar kita yaitu hawa nafsu yang ada pada diri kita.