close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Thursday 1 April 2021

Cara Menghadapi Anak Marah

Menghadapi anak kecil yang mudah marah bukanlah pekerjaan yang mudah.Jika tak punya kesabaran ekstra, orang tua justru bisa ikut-ikutan tersulut emosi pada anak.

Kemarahan anak biasanya terjadi karena beberapa hal.Bisa karena keinginannya tidak terwujud, atau orang tua tidak mengerti apa maksud anak.

Kesalah pahaman ini akhirnya berujung pada kemarahan si kecil pada orang tua.Hal ini tentunya tidak baik untuk tumbuh kembangnya.

Anak bisa jadi tempramen dan mudah sekali marah pada hal kecil,nah untuk itu, orang tua harus pandai membaca situasi dan kondisi anak.

Cara menangani amarah anak dengan sikap yang postif.

1. Dengarkan apa maunya

Sebelum orang tua balik marah atau melarang sesuatu, ada baiknya dengarkan dulu keinginan anak.

Ini bisa membuat anak merasa didengarkan dan diperhatikan.

2. Jangan kasar

Ini sangat penting untuk diterapkan semua orang tua.

Tegas dan disiplin bukan berarti harus bertindak kasar pada anak.

Perilaku kasar bisa membuat anak kesepian dan takut apda orang tuanya sendiri.

Yang parah, anak bisa melawan dan menjadi kasar.

3. Hibur anak dengan kelembutan

Buat anak merasa tenang dengan menghibur mereka dari hati.

Tunjukkan perhatian lebih dan berikan pengertian mengapa sesuatu boleh dan yang lain tidak.

4. Tetap bersama mereka

Jangan pernah meninggalkan anak sendiri ketika mereka sedang marah.

Jika anak sendirian, mereka akan merasa tidak dianggap dan diperhatikan.

Kesendirian ini membuat otak mereka mengembangkan nilai negatif dan terus berprasangka.

5. Buat anak menyadari kesalahan

Beri pengertian pada anak tentang kesalahan yang ia lakukan.

Ini akan membuatnya mengerti dan mengendalikan amarahnya.

Coba buat anak berpikir dan menyadari setiap yang dilakukan memiliki dampak dan risiko tertentu.

Meski dengan cara halus, jika orang tua bisa membaca situasi dan kondisi si kecil, anak pasti bisa mengendalikan amarahnya.