Apa yang telah kita perbuat bagi sang ibu? Meski kita merasa telah memberikan segala kebutuhannya, itu belum cukup untuk membalas perjuangannya membesarkan kita.
Ya, mulai dari ia mengandung, melahirkan, menyusui hingga mendidik kita hingga kini, semua itu membutuhkan perjuangan yang ekstra. Dan kita tak akan mungkin mampu melakukan hal yang sama pada ibu.
Meski kita tak akan mungkin mampu membalas semua kebaikan yang ibu berikan pada kita, setidaknya kita jangan sampai menyusahkannya. Ya, memang banyak sekali di antara kita yang masih melukai hati sang ibu. Ia lupa bahwa ibunya memiliki jasa besar padanya.
Satu hal yang jangan sampai kita lupa ialah jasa ibu kita. Dari situ, akan menimbulkan rasa bahwa menghormati ibu menjadi suatu kewajiban bagi kita. Dan hal yang paling penting ialah jangan sampai kita termasuk orang-orang yang durhaka pada ibu. Sebab hal inilah yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyebarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta,” (Hadis shahih, riwayat Bukhari, no. 1407; Muslim, no. 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah).
Ibnu Hajar memberi penjelasan sebagai berikut, “Dalam hadis ini disebutkan ‘sikap durhaka’ terhadap ibu, karena perbuatan itu lebih mudah dilakukan terhadap seorang ibu. Sebab, ibu adalah wanita yang lemah. Selain itu, hadis ini juga memberi penekanan, bahwa berbuat baik kepada ibu harus lebih didahulukan daripada berbuat baik kepada seorang ayah, baik itu melalui tutur kata yang lembut, atau limpahan cinta kasih yang mendalam,”
Jika kita mengaku beriman kepada Allah, maka jangan biarkan diri kita termasuk orang-orang yang durhaka kepada ibu. Sebab, ridha Allah tergantung dari ridha ibu juga. Maka, membahagiakan ibu adalah langkah penting yang harus dilakukan seorang anak pada ibunya.