close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Monday 23 July 2018

Jangan Khawatirkan Rezekimu








Hari itu hujan mulai jam 9 pagi, seorang tukang rujak numpang berteduh di teras ruko. Beliau saya pinjamkan tempat duduk dari dalam toko. Masih penuh gerobaknya dengan buah-buahan yang tertata rapi.

Saat kulihat dari dalam toko, beliau mengambil buku kecil dari dalam gerobaknya. Rupanya sebuah Al-Qur'an. Beliau begitu tekun dengan Al-Qur'annya. 
Sampai jam setengah 11 hujan tak kunjung berhenti. 

Saya mulai risau karena di toko sepi pembeli.

Kemudian saya keluar sekedar memberikan air minum kemasan dan beberapa butir kurma. 

Tidak ada sedikitpun raut gelisah terlihat di wajahnya. 

Kalau musim hujan jualannya repot juga ya pak??? Kataku sambil menatap gerobaknya. Masih banyak banget rujaknya? lanjutku.

Beliau tersenyum, iya mas... Mudah-mudahan nanti siang atau sore banyak yang beli, jawabnya.

Aamiin, kataku...

Kalau gak abis gimana pak? Tanyaku penuh iba... 

Ya... Kalau gak abis ya resiko mas... Kalau yang gak bisa sampai besok, kayak semangka, melon yang udah kebuka, yaa tinggal kasihkan ke tetangga juga seneng, dari pada kebuang. Kalau kayak bengkoang, jambu, mangga yang masih bagus bisa disimpan. Mudah-mudahan aja dapet nilai sedekah, katanya tersenyum. 

Kalau hujan terus sampai sore gimana pak? Tanyaku lagi. 

Ya Alhamdulillah mas... Berarti rejeki saya hari ini adalah masih diijinkan untuk banyak berdoa dan meminta sesuatu sama Allah. Kan kalau hujan waktu mustajab buat berdoa... Katanya sambil tersenyum... Dikasih kesempatan berdoa kan juga rejeki mas.. 

Terus kalau gak dapet uang gimana pak? Tanyaku lagi.. 

Berarti rejeki saya bersabar mas... Allah yang Ngatur rejeki mas... Saya bergantung sama Allah.. Apa aja bentuk rejeki yang Allah Kasih ya saya syukuri.. Tapi Alhamdulillah, bertahun tahun saya jualan rujak belum pernah sampai kelaparan.

Pernah gak dapat uang sama sekali, tau-tau ada tetangga yang ngirim makanan. Kita hidup cari apa mas, yang penting bisa makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha, katanya lagi sambil memasukan Al-Qur'annya ke kotak di gerobak. 

Mumpung hujannya rintik mas... Saya mau jalan dulu... Makasih yaa mas... Katanya sambil menutup badannya dengan jas hujan dari plastik dan membuka payung yang menempel di gerobaknya. 

Saya terpana... Betapa malunya saya, dipenuhi rasa gelisah ketika hujan datang, begitu khawatirnya rejeki materi tak didapat, sampai mengabaikan nikmat yang ada di depan mata. Ampuni aku ya Allah...

Tiba-tiba hati yang tadinya gundah menjadi ceria, mumpung masih hujan... Masih ada kesempatan untuk berdoa di waktu mustajab. 

Allah ﷻ Berfirman:

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 16)

Alhamdulillah Yaa Allah... Atas segala nikmat-nikmat yang telah Engkau Berikan kepada hamba-MU ini... 
Makasih buat pelajaran hari ini yaa bapak penjual rujak...

• Semoga pengalaman ini bisa memberikan manfaat buat sahabat-sahabatku semua
• Semoga kita menjadi hamba Allah ﷻ yang penyabar, pandai bersyukur, ikhlas beramal, punya semangat ikhtiyar yang kuat, dan selalu tawakkal (bersandar dan bergantung kepada Allah ﷻ)