close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Wednesday 15 June 2016

Bertemanlah Dengan Teman Yang Masuk ke Dalam Kubur Bersamamu



Kelak akan ada teman kita yang tidak hanya menemani kita di dunia, tapi ia akan menemani kita sampai di negeri akhirat. Ya, teman kita itu adalah amal perbuatan kita selama di dunia.

JANGAN sampai hidup kita di dunia terlalu disibukkan dengan harta, anak dan istri kita. Ketahuilah, kelak hanya amal yang akan menyertai kita hingga negeri akhirat. Anak, istri, dan harta kita akan meninggalkan kita ketika kita mati. Setelah mati, satu-satunya yang tetap terhubung dengan kita adalah amal perbuatan kita selama di dunia.

Harta merupakan ujian. Karena itu, berhati-hatilah jangan sampai ujian itu melalaikan kita dari Allah. Istri dan anak juga merupakan ujian seperti bunyi firman Allah,

“Di antara istri dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu.” (QS. Al-Taghabun (64) : 64)

Ibnu Athaillah berkata, “Ketahuilah bahwa kau memiliki 3 macam teman: (1) Harta yang akan kautinggalkan saat kau mati; (2) Keluarga, yang akan meninggalkanmu setelah kau dikubur; (3) Amal perbuatanmu, yang tidak akan berpisah denganmu. Karena itu, bertemanlah dengan teman yang masuk ke dalam kubur bersamamu dan senanglah bersamanya. Orang berakal adalah yang memperhatikan perintah dan larangan Allah.

Kelak, tidak ada yang kita bawa mati selain amal perbuatan kita. Entah itu amal perbuatan baik atau buruk. Amalan apapun itu akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT.

Nabi SAW pernah bersabda, “Ada tiga kelompok yang mengikuti mayat: keluarga, harta dan amal. Dua kembali dan yang hanya satu mengiuti. Keluarga dan harta kembali, sementara yang tersisa bersamanya hanya amal perbuatannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Maka, apalagi yang kita tunggu? Sudahkah kita mempersiapkan amalan terbaik untuk kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak? Atau selama ini kita hanya sibuk mengumpulkan harta yang tidak pernah kita bawa mati? Mari kita renungkan.