close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Thursday, 12 May 2016

Ingatlah Allah Dalam Setiap Keadaan


Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta'atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

Imam Muslim meriwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang-orang al-mufarrid itu berada di barisan terdepan.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa orang mufarrid itu?” Nabi ﷺ menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang berdzikir (mengingat) Allah baik laki-laki maupun perempuan.”

Imam an-Nawawi berkata, “Dalam memahami ayat di atas ada beberapa pendapat. Imam Abu Hasan al-Wahidi menceritakan bahwa Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Yang dimaksud ayat tersebut adalah mereka yang ingat (dzikir) kepada Allah setiap selesai shalat, pada pagi hari, sore hari, ketika berbaring, bangun tidur, ketika pergi, atau pulang ke rumahnya.”

Imam al-Wahidi menceritakan lagi bahwa imam Mujahid berkata, “Belumlah seseorang itu disebut orang yang banyak mengingat Allah hingga ia selalu ingat kepada-Nya ketika berdiri, duduk dan berbaring.”

Demikian pula disebutkan bahwa Atha’ berkata, “Orang yang sudah melaksanakan shalat lima waktu dengan segala syarat, rukun, dan lainnya yang menyangkut shalat, berarti ia sudah termasuk dalam firman Allah itu.”

Dalam hadits masyhur yang diriwayatkan oleh imam an-Nasa’i, Abu Dawud dan Ibnu Majah disebutkan dari Abu Sa’id al-Khudri, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Apabila seseorang membangunkan ahlinya (istrinya) pada malam hari, lalu melaksanakan shalat dua rakaat, ditulislah mereka berdua pada golongan orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah (adz-dzakiriinallaha katsiiran wadz-dzaakiraat).”

Imam Abu Amr ibn Shalah ditanya tentang batas orang yang dapat digolongkan adz-dzakiriinallaha katsiiran wadz-dzaakiraat, beliau menjawab, “Apabila ia mengamalkan dengan disiplin dzikir-dzikir yang bersumber dari Rasulullah ﷺ, pada pagi hari, sore hari, pada setiap waktu, dan pada setiap keadaan yang berbeda-beda siang ataupun malam. Sebagaimana yang terhimpun dalam kitab ‘amalan siang dan malam’, maka ia termasuk kelompok adz-dzakiriinallaha katsiiran wadz-dzaakiraat.” Wallahu a’lam.