close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Monday 28 March 2016

Kakek Kreatif



Di Kota Yaman hiduplah seorang kakek tua yang terkenal sangat miskin. Semua penduduk heran pada kakek tua itu. Meskipun miskin, si kakek selalu kelihatan segar dan tak pernah kelaparan, apalagi meminta-minta seperti orang miskin lainnya. Bahkan, jika ada orang yang akan memberikan sedekah kepadanya, selalu dia tolak. Alasannya karena dia masih cukup kuat bekerja dan mendapatkan upah dari pekerjaannya. Orang lain menganggap si kakek miskin itu sombong karenanya.

Sampai suatu hari, pemimpin Yaman yang mendengar tentang kemiskinan si kakek penasaran ingin bertemu. Pemimpin Yaman itu mengintai rumah si kakek dengan saksama dan mencari tahu kebenaran bahwa kakek itu tidak kelaparan. Pemimpin Yaman merasa khawatir jika si kakek menyembunyikan laparnya karena malu. Pemimpin Yaman lalu menyamar menjadi seorang pengemis dan mengetuk pintu rumah si kakek.

“Tolonglah aku. Sudah tiga hari aku tidak makan. Aku sangat kelaparan,” kata pemimpin Yaman yang menyamar menjadi pengemis ketika si kakek membukakan pintu rumahnya.

Raut wajah kakek berubah khawatir dan langsung memapah pengemis masuk ke rumahnya “jangan khawatir, aku masih memiliki sekerat roti dan segelas susu untukmu,” ujarnya, lalu meninggalkan si pengemis menuju dapur. Pengemis yang menyamar itu memperhatikan seisi rumah kakek. Di sana ada banyak sekali kerajinan yang indah. Ketika kakek itu datang. Si pengemis bertanya, “Untuk Apa kerajinan-kerajinan indah itu?” “Itu adalah kerajinan yang kubuat sendiri dan untuk kujual pada siang hari.” Pengemis kembali bertanya,” Apakah uangnya cukup untukmu?” “Tapi, mengapa kau tinggal di gubuk yang reyot ini dan hanya memiliki sekerat roti serta segelas susu?” “Bagiku, gubuk ini sudah cukup untukku tinggal seorang diri, nyaman dalam beribadah, dan kebutuhan perutku tidak perlu berlebihan,” jawab si kakek sambil tersenyum “lantas, ke mana sisa uangmu jika begitu?” Si kakek menggeleng. “Tidak perlu kau taulah, kawanku. bagiku, melihatmu kembali sehat itu saja sudah menyenangkan.”

Si pengemis kemudian pamit. Ternyata, si kakek tua itu adalah seorang pembuat kerajinan yang sangat indah dan sebenarnya dia sangat terkenal karena bakatnya. Namun, orang-orang tidak tahu mengenai hal itu. Si kakek menjual kerajinan pada siang hari dengan menggunakan kerudung yang menutupi wajahnya dan membelanjakan uangnya pada melam hari untuk kaum miskin. Baginya, sudah cukup menyenangkan perut dengan sekerat roti dan segelas susu setiap harinya. Subhanallah! Sungguh benar Ulama yang berkata, “Jangan heran kalau kau melihat seorang yang bisa jalan di atas air karena Setan juga bisa berjalan di atas air. Janganlah heran kalau kau melihat seorang yang terbang di udara, karena setan juga bisa terbang di udara. Namun, heranlah jika melihat seorang yang bersedakah dengan tangan kanannya, tangan kirinya tidak mengetahuinya karena setan tidak pernah bersedekah”.

“jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. dan jika kamu menyembunyikan dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Baqarah : 271)