close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Saturday 26 March 2016

Jaga Lisanmu



Beliau bersabda, “Maukah kamu kuberitahu apa kunci dari semua itu?” Aku menjawab, “Mau wahai Rasulallah.” Beliau menyentuh lidahnya seraya bersabda, “Jagalah ini!” Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa karena perkataan kita?” Beliau bersabda, “Hus. Bukankah kebanyakan orang yang terjungkal ke neraka akibat dari ulah lidah mereka?” | riwayat Tirmidzi. Dia berkata, hadits ini hasan shahih.

Syaikh Dr. Musthafa Dib al-Bugha berkata, “Ketika Nabi  mengakhiri pengajarannya kepada Mu’adz, beliau menerangkan kepadanya apa yang menjadi kunci dari semua perbuatan yang telah disebutkan serta bagaimana cara menyempurnakannya, menjadikannya sebagai puncak kesempurnaannya, yaitu dengan cara menjaga lisan dan menahannya dari keburukan.”

Al-Bazar meriwayatkan dari Abu Yasar: bahwasannya seseorang berkata, “Wahai Rasulullah! Tunjukan kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga.” Beliau menjawab, “Jagalah ini.” Beliau memberikan isyarat kepada lidahnya, lantas dia mengualang pertanyaan itu lagi kepadanya, lalu beliau menjawab, “Celakalah engkau, bukankah banyak manusia tersungkur di atas leher-leher mereka ke dalam neraka disebabkan oleh buah dari perkataannya?”

Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata, “Yang dimaksud dengan buah dari perkataannya adalah balasan dan hukuman dari perkataaannya. Sesungguhnya manusia itu menanam kebaikan dan keburukan dari apa yang diucapkan dan diperbuatnya, kemudian pada hari Kiamat kelak mereka akan menuai apa yang telah mereka tanam. Maka barangsiapa yang menanm kebaikan, baik berupa ucapan maupun amal perbuatan niscaya dia akan mendapatkan kemuliaan. Begitu pula sebaliknya, barangsiapa yang menanam keburukan, baik berupa ucapan maupun amal perbuatan niscaya dia kelak akan menuai penyesalan.”

Imam Ahmad dan at-Tirmidzi meriwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu hadits dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda, “Kebanyakan dosa yang menyebabkan masuk neraka adalah dua lubang; mulut dan kemaluan.”

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dengan bersumpah atas nama Allah berkata, “Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, tidak ada di atas muka bumi ini sesuatu pun yang lebih bengkok dan perlu waktu lama untuk dipenjara daripada kebengkokan lidah.

Imam Hasan al-Bashri dalam hal ini berkata, “Lisan adalah pemimpin bagi badan. Jika ia berbuat suatu kejahatan atas anggota badan, maka anggota badan pun akan berbuat jahat kepadanya, dan jika dia menjaga kehormatannya maka anggota badan akan menjaga kehormatannya.”