rumahyatimindonesia.com | Di sebuah kafe seorang pemuda berbadan kecil sedang duduk santai. Seorang preman lokal mendekati dan langsung menendangnya keras, “Ciaaaat!” Pemuda kecil jatuh tersungkur dari bangkunya. Ketika dia bangun, si preman berkata dengan sombong, “Itu tadi TAEKWONDO dari KOREA.”
Karena takut, pemuda itu tak menanggapi. Dia lalu kembali duduk ke bangkunya. Namun tidak lama kemudian, preman tadi kembali mendekati dan membantingnya, “Gubrakkk!” Pemuda kecil itu terjerembab. Saat dia bangun, preman berkata lagi, “Itu tadi JUDO dari JEPANG.”
Pemuda kecil itu tetap tidak menanggapi. Perlahan-lahan dia kembali duduk. Tidak lama kemudian, si preman menonjoknya, “Buggg!” Pemuda kecil kembali jatuh, lalu si preman berkata, “Itu tadi BOXING dari AMERIKA.”
Pemuda kecil menyadari mulutnya mengeluarkan darah. Lalu dia bangun dan tidak kembali ke bangkunya. Perlahan-lahan dia keluar dari kafe. Tidak beberapa lama kemudian pemuda kecil itu masuk lagi ke kafe dan menghampiri si preman. Tanpa berkata apa-apa lagi dia langsung memukul kepala bagian belakang si preman,
“Bletokkkk!” Si preman langsung jatuh pingsan. Pemuda kecil ingin memberi penjelasan, tapi si preman tidak juga siuman.
Pemuda kecil menghampiri pemilik kafe dan berkata, “Pak, bila preman ini bangun tolong beritahu bahwa yang tadi itu adalah LINGGIS dari GUDANG.”
Sssssst…..jangan keras-keras ketawanya, he he he……eit bukan yang ini kisahnya, tapi ini…..baca ya…
Rasulullah saw. bersabda, “Ingatlah bahwa dalam tubuh ada segumpal daging, jika baik maka seluruh tubuhnya baik; dan jika buruk maka seluruhnya buruk. Ingatlah bahwa segumpul daging itu adalah hati.” (Muttafaqun ‘alaihi).
Di sebuah Rumah sakit, seorang ibu baru saja melahirkan bayi lelaki pertamanya…………."Bisa saya melihat bayi saya?" pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga!
Waktupun berjalan dan membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan kurang menarik. Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu, yang tak mampu menahan tangisnya. Sang ibu tahu hidup anak lelakinya itu kurang meggembirakan Anak lelakinya itu terisak-isak berkata, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, "aku ini makhluk aneh."
Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang seni dan menulisnya. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, "Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?" Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya. Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuk anaknya. "Saya yakin saya mampu memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter.
Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkan untuk anaknya. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, "Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia." kata sang ayah. Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahir dengan cukup sempurna. Bakat seninya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya.
Beberapa tahun kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya." Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini."
Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah istrinya yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah.........bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. "Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik sang ayah. "Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya, bukan? ". Subhaanallah…….
Sahabat……Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat . Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui.
Subhaanallah, Betapa dahsyatnya karya dan pekerjaan orang-orang yang ikhlas. Kita sangat yakin akan lahir generasi-generasi yang tangguh dengan karya-karyanya yang spektakuler dari kita yang siap berkorban dengan penuh ketulusan / totalitas ikhlas.
Mari Kita Abadikan Yang Tersisa dengan penuh Keikhlasan bersama Rumah Yatim Indonesia dan Lihatlah Karya Besar Yang Akan dari sebuah Generasi yang mungkin belum masuk dalam hitungan kebanyakan orang.